14 Oktober 2015

Di Bangku Mahoni Tua


Aku lupa
Lupa dinginnya hujan
Lupa hangatnya matahari
Lupa bau basah mahoni tua
Banyak yang terlupakan
Lupa betapa menyenangkannya bianglala
Lupa betapa meronanya senja
Lupa cara bermain aksara
Ra, begitu banyak yang kulupakan
Kehilangan sedikit demi sedikit memori sungguh meresahkan
Apa aku juga akan melupakanmu?
Sama seperti aku melupakan kebahagiaan pun kebebasan yang terpasung murung dalam lipatan memori bernama waktu


Bogor/14 Oktober
Di sudut tiang menunggu hujan

12 September 2015

PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP



Dasar-Dasar Arsitektur Lanskap (ARL200)
Tugas 1
13 September 2015

Tujuan
Materi pengenalan arsitektur lanskap minggu pertama bertujuan agar mahasiswa memahami deskripsi lanskap, arsitek lanskap, dan tipe-tipe lanskap. Materi pengenalan arsitektur lanskap juga memberikan pemahaman agar dalam pengelolaan lanskap harus mengedepankan segi fungsionalitas, estetika, dan keberlanjutan ekologis maupun historis di dalamnya.


Hasil
Lanskap merupakan bentang alam dengan segala aktivitas di dalamnya yang bersifat alami, non alami, maupun keduanya yang merupakan bagian dari total lingkungan hidup manusia beserta makhluk lainnya, sejauh mata memandang, segenap indera dapat menangkap dan sejauh imajinasi dapat menangkap. Arsitektur lanskap merupakan bidang ilmu perpaduan antara sains dan seni yang mempelajari cara menciptakan lingkungan yang nyaman ditinggali, tidak merusak ekologis dan memiliki segi estetika. Seorang arsitek lanskap bergerak di bidang perencanaan, perancangan, dan pengelolaan. Perencanaan adalah bagaimana kita merencanakan konsep ruang dalam lanskap. Perancangan adalah pengorganisasian dari unsur desain sehingga tercipta sebuah karya dalam lanskap. Pengelolaan dapat diartikan sebagai pemeiharaan lanskap seperti misalnya pemupukan ataupun penyiraman sehingga sebuah lanskap dapat terus terjaga eksistensinya.

Tipe-tipe lanskap adalah:

1.      PEKARANGAN
Pekarangan merupakan sebidang tanah yang ada di sekitar rumah tanpa batas yang jelas. Vegetasi di pekarangan biasanya meliputi penutup tanah, pepohonan, semak, dan perdu. Vegetasi yang bermacam-macam dalam pekarangan diatur sedemikian rupa sehingga menciptakan lanskap yang nyaman ditinggal dan memiliki nilai estetika.

2.      HOME GARDEN
Home garden merupakan taman di sekitar rumah yang dibuat dengan tujuan menambah nilai estetika rumah.

3.      ROOF GARDEN
Roof garden adalah taman yang dibuat di atap gedung.

4.      VERTICAL GARDEN
Vertikal garden (taman vertikal) sesuai namanya adalah taman yang ditata secara vertikal. Taman ini merupakan solusi bagaimana membuat taman di lahan sempit.

5.      THERAPEUTIC GARDEN
Therapeutic garden merupakan taman terapi untuk pengobatan. Di Indonesia taman ini masih langka, berbeda dengan di negara Jepang yang memiliki banyak taman terapi.

6.      NEIGHBORHOOD PARK
Taman ini disebut juga taman ketetanggaan. Merupakan taman kecil yang ada di lingkup RT maupun RW.

7.      COMMUNITY PARK
Taman ini lebih besar dari taman ketetanggaan dan biasanya dibangun dekat dengan komunitas tertentu. Taman ini digunakan di sebuah kawasan untuk aktivitas masyarakat didalamnya seperti tempat bermain anak-anak, tempat berolahraga maupun tempat bersosialisasi. Di Indonesia keberadaan taman ini masih kurang diminati karena orang-orang Indonesia lebih memilih berada di dalam rumah dengan segala fasilitas yang ada. Berbeda dengan di Jepang, orang-orang Jepang banyak beraktivitas dalam taman ini.

8.      POCKET PARK
Taman ini disebut juga taman kantong yang umumnya terdapat di wilayah perkantoran. Merupakan taman kecil untuk beristirahat.

9.      URBAN LANDSCAPE
Disebut juga lanskap perkotaan. Contoh dari urban landscape adalah alun-alun  yang banyak ditemui di setiap kota di Indonesia. Banyak dari alun-alun di Indonesia sudah berubah bentuk maupun fungsinya. Namun ada pula yang masih dipertahankan keasliannya seperti misalnya di Jogja.

10.  RURAL LANDSCAPE
Merupakan lanskap di daerah pedesaan meliputi segala bentukan di pedesaan seperti misalnya sawah.

11.  NATION PARK
Merupakan taman nasional yang keberadaannya ditetapkan oleh Surat Keputusan Pemerintah. Contoh dari taman nasional adalah Taman Nasional Baluran di Jawa Timur.

12.  AGRICULTURAL PARK
Merupakan lanskap yang ada di wilayah pertanian seperti misalnya terasering. Lanskap ini selain mengedepankan fungsionalitas yaitu untuk kegiatan bercocok tanam, juga memiliki nilai estetika. 

13.  HISTORICAL LANDSCAPE
Lanskap ini memiliki nilai historis sehingga berbeda dengan lanskap yang lain. Contoh dari historical landscape adalah Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

14.  FOREST LANDSCAPE
Merupakan lanskap di daerah hutan yang elemennya didominasi oleh tumbuhan terutama pepohonan.

15.  CAMPUS LANDSCAPE
Merupakan lanskap buatan manusia yang ada di wilayah kampus, meliputi taman maupun penataan lingkungan kampus.

16.  COASTAL LANDSCAPE
Merupakan lanskap yang terdapat di wilayah pantai.

17.  MOUNTAINOUS LANDSCAPE
Merupakan lanskap di wilayah pegunungan.

18.  TOURISM LANDSCAPE
Merupakan lanskap pariwisata yang dibuat dengan mengedepankan segi keindahan.

19.  TRAFFIC ISLAND
Taman ini berlokasi di persimpangan jalan sehingga di Indonesia taman ini disebut taman persimpangan.

20.  RIVER LANDSCAPE
Merupakan lanskap yang ada di sepanjang aliran sungai.

21.  STREETSCAPE
Streetscape merupakan lanskap di sepanjang jalan. Elemen dominan dari streetscape adalah pepohonan yang ditanam di kanan-kiri jalan.

Pembahasan
Materi pengenalan arsitektur lanskap sangat bermanfaat bagi mahasiswa sehingga mahasiswa mengetahui arsitektur lanskap dan ruang lingkupnya beserta tipe-tipe lanskap dengan karakteristiknya masing-masing sebagai dasar dalam menerapkan ilmu arsitektur lanskap.

Kesimpulan
Lanskap merupakan bentang alam atau karakter alam dengan segala jenis aktivitas di dalamnya termasuk manusia yang dalam penataannya harus memperhatikan segi fungsionalitas, estetika dan keberlanjutan ekologis termasuk historis. Terdapat tipe-tipe lanskap dengan berbagai karakteristiknya yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Nama   : Dewi Galuh Suciani

NIM    : A44140025

5 Juni 2014

Pada Hujan Bulan Juni



"Suatu saat," kata-kataku tersendat, berusaha mengatur napas agar suaraku terdengar wajar, "suatu saat," ulangku,"bolehkah aku menangis untukmu, Ka?"


Ia diam, kulirik sekilas dan mata elangnya masih menatap lelangit pekat yang memayungi kami.


"Kenapa harus menangisiku, Ing?" bukan jawaban yang kudapat, tapi pertanyaan. Aku tersenyum ironis. Apakah hidup memang seperti ini? Ketika bertanya dan membutuhkan jawaban, acapkali yang didapat adalah pertanyaan lain.


"Jika langit boleh menangis untuk bumi," aku menggigit bibir,"maka kenapa aku tidak boleh menangis untukmu, Ka? Bahkan jika kita besok tak bisa berada pada naungan semesta yang sama?"


Sorot matanya tetap sama, seteduh pendar bulan yang kucinta.


Ia menghela napas, "Kenapa mencemaskan esok hari? Syukurilah apa yang ada hari ini, Ing," ia tersenyum dan menatap lurus padaku. Membuatku malu. "Bersyukur, bukankah itu yang selalu kau ajarkan padaku?" ia memberiku setangkai krisan, "Jangan bersedih. Jika kita tak berada pada semesta yang sama, bukankah kita selalu berada pada naungan Pencipta yang sama?"

05/06/2014

15 Februari 2014

Sepotong Rindu di Ujung Senja

Rerindu Senja

Ada berapa warna senja di retinamu?
Begitu banyak rupa melebihi batas pelangi cakrawala
Terlalu banyak, tapi aku tak pernah bosan menafsirkannya
Hanya saja, padanan kata yang ku punya tak cukup untuk menuangkannya lewat sebuah pena

Ru, asal kau tahu
Bersama senja kau selalu membayang di lipatan langit
Kanvas semesta tempat aku meluruhkan segala rerasa yang berusaha mencipta
sebuah lukisan nyata tempat bermuara segala rerindu ungu yang tak pernah berujud